Medan, SDMTimes.com – Universitas Muhamamdiyah Sumatera Utara menggelar launching dan bedah buku Kebijakan dan perencanaan sosial di Indonesia karya Drs Syaiful Syafri, MM bersama Dr Mohd Yusri Di di Sisha Room, Hotel Madani Medan, Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (24/3).
Menurut Syaiful Syafri, Buku tersebut lahir dari kiprahnya yang pernah memutus kebijakan sosial saat di aktif bertugas dulu.
“Saya pernah memutus kebijakan sosial saat di Kabupaten Batubara ketika menjadi Pj Bupati Batubara, dan Kepala Dinas Sosial”, ujar Syaiful Syafri.
Sementara itu, saat bertugas dulu, Dr Mohd Yusri juga pernah bertugas sebagai birokrat. Itulah yang mendasari Buku tersebut ditulis.
“Saya dan Dr Mohd Yusri pernah sama-sama di birokrat, pernah mengambil kebijakan dan melakukan gerakan perencanaan” katanya.
Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP dalam sambutannya mengapresisasi launching dan bedah buku”Kebijakan dan Perencanaan Sosial di Indonesia” yang dihadiri oleh Bupati Batubara, dimana dalam buku tersebut juga dituliskan bagaimana kiat sukses Bupati Batubara, Ir. Zahir, MAP yang merupakan alumni UMSU dalam mengurangi angka kemiskinan dan mengembangkan SDM anak peserta PKH untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke UMSU.
Bupati Batubara, Ir. H Zahir, MAP mengatakan, sangat mengapresiasi buku ini. Bahkan, untuk mendukung buku ini dipasarkan dan bisa menjadi ferensi bagi para pengambil kebijakan di Batubara maka dirinya meminta sebanyak 1500 eks untuk dicetak nanti akan dibagikan ke Batubara.
Kepala LLDIKTI, Prof Dr Ibnu Hajar, MSi mengatakan, tranformasi perguruan tinggi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka spiritnya adalah transformasi. UMSU sudah melakukan itu. Transformasi adalah persoalan lulusan yang holistik tidak hanya bermutu saja. Kepala LLDIKTI sangat mengapresaisi langkah UMSU yang kini menjadi role model kampus berprestasi. Melalui UMSU Press, dirinya akan menyampaikan kepada dosen-dosen PTS ternyata ada penerbit perguruan tinggi yang bagus, berkualitas, dan terjangkau.
Pembedah buku, Parapat Gultom, PhD mengatakan kedua penulis adalah pada awal praktisi dan kemudian jadi akademisi. Inilah warna yang berbeda karena memang keduanya adalah mantan pejabat.
Apa yang menjadi keistimewaan buku yakni, ditulis berdasarkan fakta lapangan, bukan konsep teoritis semata. Banyak buku dikembangkan oleh teori, tapi beranjak dari persoalan aktual di lapangan. Lokus Indonesia.
Banyak buku yang ditulis para penulis nuansa luar negeri. Tetapi, buku ini nuansa Indonesia dan persis dilihat dari persoalan sehari-hari. Hasil pengalaman penulis pelaku dan pemerhati kessos.
Wakil Rektor III UMSU Dr. Rudianto, MAP menyampaikan masukan penting nanti dalam buku ini melihat perkembangan ke depan terkait yang penyandang masalah sosial, tidak semata-mata persoalan ekonomi, tetapi berkaca apa yang dipikirkan banyak ahli, penyandang masalah sosial adalah generasi milenal, generasi z, dan tidak seperti yang kita hadapi dan masa lalu. Maka, ini masukan terhadap perbaikan buku ini ke depannya.