Tanjungbalai, SDMtimes.com – Pasca dikeluarkannya surat pemberitahuan kepada seluruh Sekolah SD dan SMP di Tanjungbalai tentang siswa yang tidak melaksanakan vaksin tidak dapat mengikuti PTM (Pembelajaran Tatap Muka) oleh Dinas Pendidikan Tanjungbalai (18/01), menimbulkan keresahan wali murid.
Keresahan tersebut bertambah besar setelah beredarnya isu dugaan adanya anak yang meninggal setelah seminggu melakukan vaksinasi. Walaupun isu tersebut telah dibantah oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Tanjungbalai, dr. Ali Azhari dibeberapa media online maupun digital (25/01), tetapi sepertinya masih tetap menyisakan kekhawatiran kepada orang tua/wali murid untuk mengikutkan anak nya dalam program Vaksinasi.
Berdasarkan hasil surve lapangan, beberapa kekhawatiran orang tua/wali murid yaitu dengan tidak mengikuti vaksin, sehingga tidak dapat mengikuti PTM, maka siswa terancam ketinggalan pelajaran bahkan tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Menjawab keresahan tersebut, Azhar, S.Pd, Plt Kepala Dinas Pendidikan Tanjungbalai saat ditemui di Kantor nya, Rabu (02/02/2022) membantah bahwa tidak benar jika diartikan bahwa tidak mengikuti PTM seakan hubungan Sekolah dan Siswa terputus.
“Jika tidak dapat mengikuti PTM, maka siswa tetap bisa mengikuti pelajaran sistem Daring (dalam jaringan) bagi yang memiliki kemampuan untuk online, serta sistem Luring (luar jaringan) jika tidak mampu untuk online,” kata Azhar.
Azhar juga menegaskan bahwa sekolah tidak berwenang dan akan melanggar aturan hukum jika berani memutus pendidikan anak, karena mendapatkan pendidikan sekolah adalah salah satu hak anak sesuai Undang – undang Perlindungan Anak.
“Saya akan beri sanksi jika terdapat sekolah atau guru yang tidak melayani atau melakukan Daring maupun Luring terhadap siswa yang belum dapat mengikuti PTM diseluruh jenjang pendidika formal yang bernaung dibawah Dinas Pendidikan Tanjungbalai,” tegas Azhar.
Namun kendati demikian, Azhar tetap berharap agar seluruh siswa segera dapat mengikuti PTM dan mengikuti program Vaksinasi Anak yang sedang digalakkan Pemerintah saat ini sebagai upaya optimalisasi proses belajar mengajar yang lebih efesien.
“Ya,, kalau mantap nya pulak PTM lah, ikutilah anjuran pemerintah untuk vaksin, supaya lebih mantap siswa – siswi kita ini dalam menerima pelajaran dari guru – guru tenanga pendidik yang ada di sekolah,” pungkas Azhar.
(R.Regar)