Medan, SDMTimes.com – Sampai hari ini secara mayoritas masyarakat Indonesia masih saja seakan terlihat tidak memiliki moral etika, di samping itu juga ada pengkhianatan atas nilai-nilai leluhur budaya bangsa Indonesia. Hal ini di tunjukkan dengan perilaku para pemimpin dan warga masyarakat yang masih saja korupsi, konsumtif, materealistik, tidak beraturan, dan perilaku menyimpang lainnya. Sementara proses pembodohan dan kebohongan publik, kecurangan, serta bentuk kezaliman lainnya masih saja marah di tengah usaha-usaha untuk mencerahkan kehidupan bangsa. Kondisi dalam nilai tersebut menyebabkan masyarakat Indonesia kehilangan makna dalam banyak aspek kehidupan dan juga melemahkan tiang-tiang kehidupan bangsa dan negara.
Sebenarnya negara Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi negara berkemajuan bahkan sangat mumpuni untuk menjadi negara super power. Syaratnya adalah adanya rekonstruksi kehidupan kebangsaan yang ditegakkan diatas nilai-nilai asas bangsa yang kokok sekaligus melakukan perubahan transformasional yang signifikan dalam alam pikiran, pola sikap, dan tindakan para pemimpin dan warganya untuk mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bermakna lebih dari sekedar kemajuan fisik ataupun materi, kebebasan demokrasi, dan hal-hal lainnya tanpa bangunan nilai yang kuat. Amanat Undang-Undang juga harus benar-benar diterapkan dan di patuhi oleh pemimpin maupun seluruh masyarakat Indonesia. Pemanfaatan sumber daya dengan mendekatkan Sumber Daya Alam kepada Sumber Daya Manusianya juga bisa menjadi salah satu tolak ukur kedaulatan sebuah bangsa dan negara. Negara Indonesia harus benar-benar berdaulat, baik dari segi hegemoni politik maupun sampai kesejahteraan rakyat. Jangan sampai Indonesia seakan-akan menjadi milik segelintir orang atau kelompok tertentu, tapi indonesia adalah milik semua rakyatnya.
Dalam perjalanannya hingga mencapai kejayaan sekarang ini Muhammadiyah tidaklah mungkin hanya mengikuti arus perkembangan sosial negara. Muhammadiyah juga bukanlah sebuah organisasi yang tidak memiliki arus perjuangannya sendiri. Jika Muhammadiyah dari awal lahir hingga detik ini terus mengikuti arus, kemungkinan besar Muhammadiyah tidak akan bisa survive dengan pesat seperti sekarang ini. Memang jika di fikirkan kembali Muhammadiyah benar saja mengikuti perkembangan zaman, namun begitu pun Muhammadiyah tetap memiliki konsep untuk memajukan zaman dengan konsistensinya pada pembaruan-pembaruan dan Islam berkemajuannya.
Organisasi adalah tempat bertemunya kenalan yang memiliki visi, misi, dan tujuan dalam mewujudkan sebuah pencapaian agar setiap orang selalu berprilaku ideal sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan bagi seorang pemimpin. Sangat wajib baginya untuk mengetahui secara detail organisasi yang dipimpinya. Dalam hal ini dibutuhkan suatu pendekatan untuk memahami setiap anggotanya, baik itu latar belakang agama, suku, budaya, bahasa, dan tradisi. Dapat menggabungkan perbedaan ini menjadi satu kesatuan. Serta dapat mengarah pada keadaan yang lebih baik. Untuk menyatukan dan mengarah lebih baik lagi keragaman untuk budaya dalam organisasi ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
- Menjadi pemimpin yang adil kepada anggota
Seorang pemimpin harus dapat menerima keberagaman dari setiap anggotanya. Pemimpin harus tetap berprilaku adil terhadap yang lainnya meskipun anggotanya memiliki perbedaan. Pemimpin yang baik tetap memeperlakukan masing-masing rekan organisasi sebagai individu yang utuh, maksudnya apapun yang dilakukan oleh masing-masing individu memiliki tanggungjawab atas konsekuensi perbuatannya.
Untuk menjadi pemimpin yang adil dalam suatu organisasi atau institusi, maka ia harus peka terhadap semua orang yang dipimpin, bahkan pihak lain yang terkait. Harus banyak mengamati, mendengar dan bersikap terbuka, jika perlu bersikap proaktif, sehingga dalam memutuskan suatu kebijakan atau keputusan bisa matching dengan apa yang menjadi kebutuhan semua dan dinikmati hasilnya oleh seluruh orang yang dipimpinnya. Tanpa ada salah satu pihak yang diuntungkan ataupun dirugikan. Singkatnya pemimpin harus sama bisa menikmati hasil kerja bersama tanpa ada diskrimasi dan rasa kecewa di salah satu pihak.
- Memahami perbedaan
Keberagaman dalam tim adalah sangat penting oleh sebab itu tugas pemimin yaitu harus mengetahui serta memahami perbedaan dari masing-masing anggota agar terhindar dari masalah yang membuat suasana organisasi tidak kondusif setiap orang memiliki pribadi yang sangat unik dari latar belakang mereka, serta saling melengkapi satu dengan yang lain supaya tercipta suatu warna yang sangat menarik dan enak dipandang. Juga setiap orang memiliki cara berinteraksi yang berbeda-beda
setiap orang memiliki pribadi yang sangat unik dari latar belakang mereka, serta saling melengkapi satu dengan yang lain supaya tercipta suatu warna yang sangat menarik dan enak dipandang. Juga setiap orang memiliki cara berinteraksi yang berbeda-beda
- Sikap sopan santun terhadap anggota
Sikap sopan santun sangatlah penting di dalam organisasi, tidak hanya pimpinan pada bawahannya, anggota pun harus bisa bersikap sopan kepada pimpinan dalam setiap kesempatan. Melatih intonasi bicara agar tidak terdengar seperti sedang membentak adalah salah satu hal yang dapat dibiasakan. Memang beberapa budaya di Indonesia terkenal dengan gaya bicara seperti orang marah, padahal itu hanya intonasi biasa yang sudah menjadi karakter suatu kelompok atau suku, seperti suku Batak. Sementara di lingkungan masyarakat tertentu, suku Jawa misalnya, berbicara dengan nada tinggi sering diasosiasikan sebagai bentuk ekspresi kemarahan, ini merupakan ekspresi ragam budaya yang ada dan harus dimaklumi. Akan tetapi, seorang pemimpin wajib menengahi perbedaan tersebut dengan menerapkan etika dan sopan santun kepada para anggotanya.
Menurut pendapat saya untuk dapat menjalin hubugan yang baik itu sangat muda yaitu dengan cara 3s (sapa, senyum, dan salam) simple dan sangat mudah untuk dilakukan,
- Komunikasi yang jelas
Selain cara menyampaikan yang sopan dan bahasa yang juga santun, pastikan pilihan kata yang dipakai dalam surat atau saat meeting mudah dimengerti. Keberagaman budaya juga bisa jadi sumber salah paham jika ada ungkapan atau bahasa yang ternyata arti sebenarnya berbeda meski ejaannya sama (homonim). Penggunaan bahasa Indonesia yang umum dan kalimat yang tersusun rapi serta tidak berbelit-belit maksudnya akan jadi cara paling ampuh untuk menghindari adanya salah paham dalam organisasi.
Dalam mendukung proses berlangsungnya keberagaman di organisasi, faktor komunikasi memegang faktor terpenting. Dengan komunikasi yang baik kita akan dapat mengimplementasikan berbagai jenis program keberagaman secara lebih jelas. Melalui komunikasi yang baik pula akan membantu setiap anggota dalam memahami keberagaman secara lebih transparan, sehingga prosesnya akan jauh lebih mudah dan anggota lebih terbuka terhadap segala bentuk perubahan ataupun perbedaan.
- Bersikap terbuka
Adanya keberagaman kultur di lingkungan kerja membuat setiap orang datang dengan pola pikir dan cara pandang yang berbeda pula. Sisi positifnya, tentu organisasi akan jauh lebih “hidup” karena selalu ada ide baru dan segar yang masih bisa diolah untuk inovasi baru di lingkungan kerja. Hal ini tidak akan terjadi begitu saja, butuh karakter yang mau menerima pendapat dari orang lain untuk bisa menciptakan lingkungan kerja yang maju dan suportif. Lagi-lagi setiap lapisan manajemen harus bisa mengaplikasikan karakter ini agar keberagaman kultur dalam budaya organisasi bisa dikembangkan menjadi satu hal yang positif.
- Memiliki keragaman kebijakan dan rencana strategis yang jelas
Tanpa menetapkan tujuan konkret dan menyusun kebijakan secara definitif, mungkin akan menimbulkan kesulitan ketika akan mengelola anggota yang memiliki berbagai perbedaan tersebut. Kemudian bisa mulai membuat kebijakan yang mampu mengakomodir keberagaman tersebut untuk seluruh organisasi. Selain itu kita juga harus mampu bekerjasama dengan anggota tim yang lain, untuk menyelaraskan tujuan-tujuan yang dimiliki oleh organisasi dan membuat perekrutan keberagaman tersebut menjadi prioritas.
- Meningkatkan kemampuan dari berbagai anggota
Meningkatkan kemampuan anggota guna untuk membuat sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi semangkin meningkat agar dapat membuat suatu organisasi menjadi semangkin baik dan memiliki perubahan
- Menjauhi sikapi individuallis, ego, dan emosi
jika ingin menyelesaikan masalah dalam kelompok atau pun organisasi , tentunya kita harus menjauhi yang namanya sifat individualis, ego dan emosi dan mengedepankan musyawarah untuk mufakat. Hal ini bukan hanya untuk orang-orang yang memiliki pengaruh besar terhadap anggota, seperti ketua anggota dan perangkat anggota lainnya, tapi juga untuk seluruh teman teman anggota. Akan lebih baik jika saling mengerti posisi perangkat dan anggota anggota lainnya. Dengan bersosialisasi dan membangun hubungan antar sesama kita dapat mengenali orang lain dan terlebih diri kita sendiri, kita juga dapat mengetahui lebih tentang lingkungan sekitar kita, menjalin hubungan yang baik antar teman, bermakna dan bahakan biisa saling menghibur satu sama lain. Kurangnya hubungan antar sesama dalam anggota, menggambarkan tidak solid dan tidak kompaknya anggota itu, mengapa? Karena sesama anggota saja ada yang belum saling kenal, jarang berinteraksi, masih canggung satu sama lain, masih terpecah belah hingga berbeda pendapat. Menurut saya, hubungan antar sesama dalam anggota harus terus diperbaiki jika sebelumnya ada kesalah pahaman yang terjadi. Masalah-masalah seperti ini, yang seharusnya menjadi masalah internal angkatan dan dapat diselesaikan dengan musyawarah mufakat, misalnya seperti yang biasa dilakukan yaitu rapat anggota untuk membahas masalah masalah yang terjadi. Dengan mengerti hubungan antar sesama dalam anggota, bisa menjadikan lebih solid dan kompak memudahkan dalam memecahkan masalah. Dan lagi, menurut saya, masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi atau anggota harus diberitahukan kepada anggota yang lain, terkecuali masalah pribadi.
Dalam buku Indonesia Berkemajuan (2015) Muhammadiyah memandang bahwa kehidupan kebangsaan di Indoesia memerlukan rekonstruksi bermakna di bidang politik, ekonomi, dan budaya. Terkhusus pada masa politik takun 2019, Muhammadiyah mengharapkan berbagai pihak bisa memelihara keadaban, kebersamaan, kedamaian, toleransi, kebijakan, dan keutamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kontestasi politik tak perlu menjadi penyebab dan membawa di situasi keretakan permasalahan, dan permusuhan antar komponen bangsa. Seluruhnya dituntut berkomitmen menjaga politik dari berbagai penyimpangan serta transaksi yg mengakibatkan kerugian berbagi kehidupan bangsa serta negara. Kontestasi politik pula diharapkan tidak semata-mata ingin sukses meraih kekuasaan, namun tak kalah pentingnya meniscayakan komitmen dan perjuangan yang benar-benar-sungguh dalam mewujudkan idealisme, nilai dasar, dan cita-cita nasional yang luhur sebagaimana sudah diletakkan sang para pendiri bangsa. Inilah yang krusial sebagai komitmen serta visi kenegaraaan para pemimpin, elite, dan segenap komponen bangsa saat ini dan ke depan.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah organisasi otonom Muhammadiyah dalam pergerakan di lingkup Mahasiswa. Memiliki Tri Logi dan Tri Kompetensi dasar yang menjadi acuan dalam setiap pergerakan yang dilakukan oleh setiap kader di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Tri Logi dan Tri Kompetensi ini diharapkan bisa menjadi tolok ukur pergerakan yang mana nantinya setiap pergerakan yang dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah bisa terus hidup atas kemaslahatan ummat.
Selain Trilogi dan Tri Kompetensi, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah didirikan dengan maksud sebagai berikut:
- IMM adalah gerakan Mahasiswa (sosial) Islam
- Kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM
- Fungsi IMM adalah sebagai eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah (sebagai stabilisator dan dinamisator).
- Krangka pikir kader adalah ilmu adalah amaliah dan amal adalah Ilmiah
- IMM adalah organisasi mahasiswa yang sah dengan mengindahkan segala hukum, undang-uindang, peraturan dan falsafah negara yang beriaku.
- Amal IMM dilakukan dan dibaktikan untuk kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Banyak hal yang melatar belakangi berdirinya organisasi tersebut, dan banyak hal pula yang sudah di alami serta dijalankan sehinnga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah masih tetap berdiri kokoh hingga saat ini dengan terus melahirkan singa-singa ikatan yang siap melawan kezaliman. Pergerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sangatlah masif, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat, membentuk karakter kader yang beriman dan berakhlak mulia, serta selalu mengedepankan musyawarah dalam setiap tindakan atau keputusan.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sudah tersebar di berbagai sisi di Indonesia bahkan dunia. Di luar negeri, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah disebut dengan Pimpinan Cabang Istimewa. Struktur organisasi dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sangat tertata rapi, mulai dari Pimpinan Komisariat yang memiliki ranah dalam Universitas, Pimpinan Cabang yang memiliki ranah pergerakan dalam Kabupaten/Kota, Dewan Pimpinan Daerah yang memiliki ranah dalam Provinsi, dan terakhir terpusat pada Dewan Pimpinan Pusat yang menahkodai seluruh sudut kepemimpinan organisasi IMM di seluruh Indonesia bahkan termasuk juga Pimpinan Cabang Istimewa yang berada di luar negeri.
Pergerakan Muhammadiyah demi mereformasi dirinya untuk menghadapi perubahan dunia sudah banyak dikaji dalam International Research Conference on Muhammadiyah (IRCM) bertopik “Discourse on Genuine Identity of Muhammadiyah in post Centennial Era” di Universitas Muhammadiyah pada akhir 2012 lalu. Apa saja yang di utarakan oleh para pakar International disana, Muhammadiyah hingga kini sudah berhasil membuktikan dirinya menjadi organisasi yang tidak pernah berhenti (stagnan) mengisi roda sejarah bangsa dan negara.
Pada zaman disaat permasalahan kehidupan menjadi makin kompleks seperti saat ini, munculnya organisasi gerakan semacam Muhammadiyah begitu dibutuhkan. Untuk itu perlu memberikan butir-butir catatan supaya eksistensi dan fungsi persyarikatan Muhammadiyah tetaplah berkelanjutan. Pertama, Muhammadiyah hendaklah untuk tetap konsisten menjadi gerakan dakwah keagamaan yang pergerakannya demi kemaslahan ummat sebagaimana yang telah ditetapkan diawal berdirinya. Kedua, Muhammadiyah tidak boleh ketinggalan untuk menjaga kemandirian di tengah kencangnya godaan dana internasional (bantuan asing) sebagaimana telah di wariskan oleh tokoh pendahulu ketika zaman revolusi kemerdekaan. Ketiga, Muhammadiyah hendaknya bisa menjaga diri dari lingkaran konflik ideologis dan politik dimana ini selalu ada dalam praktek pelaksanaan bernegara dari bermasyarakat baik dari infiltrasi gerakan liberalisme ataupun radikalisme. Keempat, Muhammadiyah harus semakin menjaga kesinambungan amal usahanya dengan tidak saja mengedepankan kualitas dan jumlah amal usaha tapi harus memiliki kepribadian berMuhammadiyah bagi seluruh warga yang berada di persyarikatan. Kelima, Muhammadiyah hendaknya siap masuk ke dalam pergaulan masyarakat internasional dengan harus menjaga kepribadian utuh dan kepeduliannya kepada permasalahan-permasalahan di dalam negeri.
Berikut merupakan salah satu cara untuk dapat merawat keberagaman untuk mewujudkan kepemimpinan yang progresif dan kolaboratif, dan tentunya masi banyak lagi, tetapi untuk bisa mewujudkan cara-cara diatas tidak hanya pemimpin yang melaksanakannya, karena pemimpin juga merupakan makhluk sosial, jadi pemimpin juga membutuhkan orang lain baik dalam berkomunikasi atau kegiatan-kegiatan lainnya. Menurut saya, bagaimana pun manusia tidak dapat hidup sendiri. Bahkan manusia yang individualis yang mengutamakan kebebasan diri dan egonya pun membutuhkan orang lain ketika dalam keadaan mendesak.
Untuk itu harusnya para penguasa kebijakan di negeri ini menjadi sebagai pemimpin negara yang baik, demi menjaga kedaulatan berbangsa dan bernegara. Harus bisa memberikan rakyat uswah hasanah, kebahagiaan, serta harapan yang positif demi kehidupan yang semakin baik dan terjamin hak-haknya selaku pemberi amanah kedaulatan di Republik Indonesia. Jangan sampai rakyat yang penuh nestapa tetapi masih memiliki harapan itu seolah menunggu godot. Semoga Allah SWT limpahkan keberkahan-Nya bagi bangsa dan negara tercinta ini, sehingga menjadi baldatur Thayyiban Wa Rabbun Ghafur!