Medan, SDMTimes.com – DPP IMA Tabagsel Medan melaksanakan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) dengan bertindak sebagai koordinator aksi, Canra Pulungan dan Koordinator lapangan, Pandriadi Siregar. Kamis (06/10/2022).
Turut hadir juga di dalam aksi unjuk rasa tersebut Ketua Umum IMA Tabagsel Medan, Andrew yang juga turut serta menyampaikan orasinya di kantor Gubernur Sumatera Utara. Dalam aksinya, DPP IMA Tabagsel Medan membacakan beberapa tuntutan kepada Gubsu diantaranya :
1. Meminta Gubernur Sumatera Utara (Bapak Edy Rahmayadi) untuk segera menutup dan menghentikan segala aktivitas PT. SMGP (Sorik Merapi Geothermal Power) yang diduga telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
2. Meminta Gubernur Sumatera Utara untuk menyampaikan atau menyurati Bapak Presiden Republik Indonesia untuk segera menghentikan seluruh aktivitas PT. SMGP.
3. Meminta Gubernur Sumatera Utara untuk menyurati Menteri Energi & Sumber Daya Mineral (ESDM). Apabila masih belum mampu dalam hal ini, kami menduga bahwa Gubernur Sumatera Utara takut untuk mencabut ijin perusahaan ini, dalam hal pokok untuk menghentikan segala aktivitasnya. Karena kami menduga perusahaan ini lebih banyak mudharat daripada manfaatnya untuk keberlangsungan hidup dan bernegara.
4. Meminta Gubernur Sumatera Utara dan seluruh unsurnya untuk segera membuat tim investigasi yang independen tentang permasaalahan ini, dikarenakan sampai sekarang kami belum melihat adanya tersangka di setiap bencana yang diduga dari perusahaan ini.
Diketahui sebelumnya, korban dugaan keracunan gas dari proyek PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara bertambah menjadi 79 orang.
Sebelumnya, pada Sabtu 17 September 2022, delapan orang jatuh pingsan akibat keracunan gas dari lokasi Wellpad Tenggo proyek milik PT. SMGP. Polisi sudah melakukan penyelidikan, namun aktivitas di lokasi proyek kembali dilanjutkan.
Kasus dugaan keracunan gas dari proyek itu sudah berulang kali mengambil korban. Pada 25 Januari 2021 silam, terjadi kejadian yang serupa yaitu kebocoran gas beracun H2S dari sumur pengeboran di Well pad Tenggo.
Dalam insiden itu, 5 orang meninggal dunia dan 44 orang pingsan akibat menghirup gas beracun dari pipa kran isolasi panas bumi. Meski mengambil banyak korban jiwa, proyek tersebut tetap beroperasional kembali. Selain itu, dari pengusutan kasus yang dilakukan aparat kepolisian, sama sekali tidak ada menetapkan tersangka dari keracunan yang berulang kali terjadi.
“Dalam aksi tersebut, mewakili dari Gubernur Sumatera Utara melalui Kabiro Ekonomi Provinsi Sumatera Utara, Nasrindo Sirait, beliau berjanji bahwasanya dalam waktu dekat beliau dalam hal ini Pemerintah Sumatera Utara (Pemprovsu) akan menyurati seluruh pihak yang terkait untuk duduk bersama dan rekan-rekan dari DPP IMA Tabagsel Medan pun akan di undang dalam rangka diskusi bersama seluruh pihak terkait dan beliau pun berjanji akan menyampaikan perkara ini ke Pemerintah Pusat terutama kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Menteri ESDM”. Tutupnya (Tim)